Bullying
Ayo siapa dari kalian yang masih suka ledekin temennya? Bukan ledekan candaan, tetapi ledekan yang bertujuan melecehkan dan merendahkan. Atau ada gak seh di antara kalian yang malah secara fisik sengaja melukai orang di sekitar kalian? Yep, if you do, then are you considered as a bully?
Fenomena bullying ini emang masih kental banget di kalangan remaja. Tapi ada yang tahu gak seh apa itu bullying? Or behavior yang kayak gimana yang masuk kategori bullying?
Well, prepare yourself. Let’s just find out!
Bullying dikutip dari Wikipedia diartikan sebagai penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain. Sedikit ada pencerahan? Jadi semua sikap yang bertujuan untuk menyakiti atau merendahkan orang lain bisa masuk kategori bullying.
There are many factors shaping a person to be a bully. Tapi yang bisa diamati seh kebanyakan karena si bully (orang yang membully) ini dulunya juga pernah dibully. Atau ada juga yang membully karena ia mencoba menutupi semua kekurangan dia, jadi prinsipnya, sebelum disakiti (padahal belum tentu), dia akan menyakiti terlebih dahulu. Ada lagi yang menjadi bully karena merasa superior dibandingkan orang lain, mungkin dia lupa kalau setiap manusia punya keunikan dan bakat masing-masing. Kalau yang terakhir ini seh udah masuk kategori sombong jadinya. Apapun alasannya, sikap bullying ini tetep aja gak dibenarkan.
Semoga kamu-kamu semua bukan termasuk siswa yang melakukan beberapa atau salah satu jenis bullying di bawah ini:
1. Physical bullying
Ini adalah bentuk bullying yang dilakukan dengan melakukan kontak fisik. Bullying jenis ini dapat menimbulkan perasaan sakit fisik, luka, cedera, atau penderitaan fisik lainnya. Contohnya memukul, menampar, atau menendang orang lain. Ih serem ya ketemu yang kayak gini
2. Psychological bullying
Bullying jenis ini menyasar psikologis korbannya. Ini adalah bentuk bullying yang menimbulkan trauma psikologis, ketakutan, depresi, kecemasan, atau stres. Selain itu, bullying jenis ini juga menimbulkan kegalauan/gusar korbannya. Nah lho??!!
3. Verbal bullying
Ini yang sepertinya paling akrab di kalangan remaja. Bentuk bullying yang menggunakan kata-kata sebagai media bullynya. Jenis bullying yang satu ini bentuknya berupa umpatan kasar, panggilan kasar, atau juga ledekan yang bermaksud untuk melecehkan dan merendahkan. Terkesan bias seh sebenernya dengan ledekan candaan. Tapi kalian pasti sudah cukup dewasa untuk bisa bedain ngeledek bercanda (yang pasti orang yang kita ledek gak terpengaruh sama sekali) atau ngeledek yang merendahkan (yang satu ini bikin efek negatif seperti sakit hati atau tersinggung bahkan trauma psikologis pada korbannya).
Gimana? Semoga kamu gak masuk ke kategori yang manapun ya. Amien. 😉 Karena bullying jenis apapun tetap saja amat merugikan. Dampak paling parah dari bullying ini adalah depresi. Dan depresi merupakan salah satu penyebab maraknya kasus bunuh diri saat ini. People prefer to killing themselves because they believe what the bully said about them. Hemmphhh!!!! It sounds so scary, right??!!
Salah satu cikal bakal seseorang menjadi bully adalah sifat sombong dan arogan. Merasa diri lebih baik dari orang lain sehingga serta merta kamu merasa orang jauh lebih rendah dari kamu. Hayo, who feels that way?! If you do have superior feeling towards others, you’d better control it. Karena jika kamu biarkan sifat itu berkembang, kamu memiliki kecenderungan untuk menjadi seorang bully. Remember this, hidupmu tidak hanya tentang hari ini, tapi tentang rentang waktu panjang ke depan. Dan kunci kesuksesanmu salah satunya juga dari restu dan doa orang-orang yang ada di sekitarmu. So, isn’t it scary kalau kamu lebih suka menanam kebencian dibandingkan dengan kebaikan? Apa yang kamu tanam, itulah yang kamu tuai. Apa seh serunya menjadi orang yang tidak menyenangkan? Setiap manusia memiliki keistimewaan masing-masing, jadi gak ada tuh orang yang lebih baik dari siapapun juga. Singkatnya, kita tidak lebih baik dari siapapun, dan siapapun tidak ada yang lebih baik dari kita. Perlakukan orang lain seperti halnya kamu ingin diperlakukan. That’s it.
Nah, yang satu ini untuk yang menjadi korban bully. Cobalah bersikap tegas untuk menunjukkan bahwa kamu tidak nyaman diperlakukan dengan tidak baik, either physically or verbally. Kebanyakan para pembully ini mencari mangsa yang mereka anggap lemah, so kalau kamu tunjukkan kekuatan dan ketegasan kamu, mungkin mereka akan berpikir dua kali untuk membullymu. Jika kamu takut karena si bully ini jauh lebih kuat dari kamu, kamu bisa kok minta bantuan orang di sekelilingmu yang kamu percayai untuk memberi peringatan atau teguran pada orang yang membullymu.
Oke, semoga tulisan ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu tentang fenomena yang marak di kalangan remaja. Hopefully, di tulisan berikutnya akan ada small quiz cara mengenali seorang bully. Sajian beberapa pertanyaan yang dapat kamu jawab untuk mendeteksi apakah kamu tergolong seorang bully atau tidak. I really hope you’re not one of them.
Let’s be a wise and nice person!!! Hari gini masih bullying, bukan siswa Mitra Pelajar tuh!!