Hallo sahabat Pelajar,
Menurut Medicinenet, Prodi Kedokteran adalah Pendidikan dengan kurikulum yang mengarah pada praktik – praktik Kesehatan. Mahasiswa akan melewati 3 fase studi yang berbeda, pertama fase praklinis, kedua fase studi klinis, dan yang ketiga paraktik lapangan. Masing-masing fase saling berkaitan dan dilakukan agar mahasiswa dapat meraih semua ilmu Kesehatan tanpa merasakan bebab perkuliahan yang begitu berat.
Jurusan Kedokteran merupakan salah satu jurusan favorit bagi calon mahasiswa. Ya bagaimana tidak? Jurusan dengan lulusan ini cukup menggiurkan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) merekomendasikan bahwa gaji minimal dokter umum adalah Rp 12.500.000, sesuai ujaran Lifepal.
Profesi Dokter akan selalu dibutuhkan oleh masyarakat. Sehingga, lowongan pekerjaannya akan selalu tersedia dimanapun kamu berada.
Saat berkuliah di Pendidikan Kedokteran kamu akan mempelajari cara mendiagnosis penyakit yang dialami pasien, selanjutnya mengobati dan mencegah timbulnya Kembali penyakit tersebut. Selain itu kamu akan belajar mengenai anatomi tubuh, biologi sel dan molekuler, genetika, biokimia, juga farmakologi.
Yang perlu dipersiapkan untuk kuliah kedokteran?
- Pemahaman yang kuat pada bidang kimia, fisika, dan matematika
- Kemampuan untuk berpikir sistematis
- Kemampuan berbahasa inggris yang baik
Lama Waktu untuk lulus dari jurusan kedokteran
- Kuliah Sarjana Kedokteran (S.Ked)
Kuliah di jurusan kedokteran tidak menganut sistem kredit (SKS), melainkan blok. Tiap SATU blok, kamu akan belajar mengenai SATU sistem organ secara menyeluruh, mulai dari fungsi, penyakit, obat, cara pemeriksaan, dan interpretasi hasil laboratorium. Di jurusan kedokteran juga tidak ada Ujian Akhir Semester seperti kuliah pada umumnya. Sebagai gantinya, ada 3 jenis ujian yang akan kamu hadapi, yaitu:
Ujian Teori Tertulis (tiap akhir blok): terdiri dari soal pilihan ganda yang bisa mencapai 500 butir. UAS dan UAN dijamin enggak ada apa-apanya! Ujian OSCE (tiap akhir blok/semester): merupakan ujian keterampilan di mana kamu harus mendiagnosa “pasien sandiwara” atau manekin di depan dokter penguji.
Ujian SOCA (tiap akhir 2 semester): di sini kamu harus menjelaskan secara lisan jawaban dari soal kasus, mulai dari konsep, tindakan, alasan, ekspektasi, dan treatment yang akan kamu ambil. Setelah selesai, kamu akan diwisuda dan mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked). Namun ingat, pada tahap ini kamu belum mendapatkan gelar dokter lho ya!
- Program Profesi Dokter (Koas)
Tahap ini dikenal juga dengan istilah yang lebih populer yaitu koas. Saat koas inilah kamu berkesempatan untuk dirotasi ke berbagai bagian di rumah sakit untuk mempelajari kasus dokter yang ada di Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) secara langsung, bukan dengan pasien bohongan atau manekin lagi. Kamu bisa bertemu dan menangani pasien secara nyata. Nah, di tahap ini juga biasanya staminamu ditantang karena terkadang ada stase yang mengharuskan untuk berjaga hingga semalaman!
Tahap ini masih merupakan bagian dari masa studimu di jurusan kedokteran. Jadi, jangan membayangkan gaji yang besar dulu, ya! Justru sebaliknya, kamu masih harus membayar biaya kuliah selama kurang lebih 2 tahun atau +14 stase menjalani koas ini. Di penghujung koas, kamu akan dihadapkan lagi dengan ujian performa yang menggunakan metode mini clinical evaluation exercise (mini-CEX).
Kali ini kamu akan mewawancara, memeriksa, menganalisa, dan meresepkan obat kepada pasien di hadapan para dokter preceptor. Ada pula ujian yang berkaitan langsung dengan stase yang sedang dijalani, misalnya ujian membaca foto rontgen pada stase radiologi.
- Ujian Sertifikasi
Selangkah lagi, kamu sudah bisa mendapatkan gelar dokter di depan namamu! Tantangan terakhir yang perlu kamu lewati sebelum bisa mengucapkan sumpah dokter adalah ujian sertifikasi yang terdiri dari Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) dan OSCE nasional. Singkatnya, UKMPPD merupakan ujian tertulis, sedangkan OSCE merupakan ujian praktik. Ujian ini dilakukan secara nasional dan serentak. Jika diibaratkan, ujian sertifikasi ini kurang lebih seperti UAN yang kamu lewati saat SMA.
Jika sudah lulus ujian sertifikasi, kamu akan melewati proses widusa lagi dan mengucapkan Sumpah Dokter yang menandakan bahwa kamu sudah resmi menyandang gelar dokter.
- Internship
Boleh bangga atas gelar baru, namun kamu ternyata belum diizinkan untuk praktik meskipun sudah diwisuda sebagai dokter. Kenapa? Ternyata kamu masih harus melalui masa internship untuk mendapatkan STR (Surat Tanda Registrasi) paten. Saat internship, kamu akan praktik kerja di bawah naungan dokter senior. Di sini, kamu juga akan menerima upah dari pemerintah.
Setelah mengantongi STR paten, kamu baru bisa mengurus Surat Izin Praktik untuk melakukan praktik sebagai dokter umum. Jika ingin mendalami satu keilmuan khusus, kamu bisa mengambil program profesi spesialis dengan rentang waktu yang berbeda-beda, tergantung spesialiasi yang kamu dipilih. Program ini rata-rata membutuhkan waktu mulai 4 hingga 5 tahun.
Nah itu tadi penjelasan singkat mengenai Kuliah atau jurusan Kedokteran. Giman asahabat pelajar, masih semangat untuk kuliah di Jurusan Kedokteran kan?
jangan lupa share informasi ini serta follow media sosial mitra pelajar di Instagram @mitrapelajar , subscribe chanel youtube Mitra Pelajar Indonesia, Twitter Mitra Pelajar , serta Tiktok Mitra Pelajar ya. Agar kami bisa lebih semangat dalam memberi informasi ke sahabat pelajar semua