Tradisi Perayaan Hari Raya Waisak di Indonesia

  1. Home
  2. News
  3. Tradisi Perayaan Hari Raya Waisak di Indonesia

Hallo Sahabat Pelajar,

Kita sudah tau pasti di Indonesia memiliki berbagai macam keyakinan beragama, budaya serta tradisi.

26 Mei 2021, merupakan Hari Raya Waisak dimana untuk memperingati kelahiran Buddha.Hari raya Waisak ini dirayakan dengan berbagai tradisi unik di berbagai negara, salah satunya di Indonesia yang biasanya di pusatkan di Candi Borobudur.

Dalam merayakan Waisak, umat Buddha mengenang tiga peristiwa suci yang dialami oleh penyebar ajaran Buddha, Siddhartha Gautama selama masa hidupnya. Tiga peristiwa yang dikenal sebagai Trisuci Waisak tersebut adalah hari lahirnya Siddhartha Gautama, momen Siddhartha Gautama menjadi Buddha, dan wafatnya Siddhartha Gautama di usia 80 tahun.

Di Indonesia, umat Buddha di setiap daerah memiliki tradisi tersendiri dalam merayakan Waisak. Peleburan budaya setempat menjadikan tradisi yang dilakukan semakin unik dan meriah. Karena itulah, saat ini tradisi Waisak menjadi salah satu hal yang selalu ditunggu-tunggu oleh  warga lokal maupun wisatawan.

Hari Waisak juga menjadi salah satu hari libur nasional di Indonesia. Karenanya, bagi yang tidak merayakan Waisak kerap memanfaatkan momen ini untuk pergi berlibur. Lalu, apa saja tradisi meriah yang bisa kamu saksikan? Berikut beberapa perayaan Waisak yang dikenal memiliki tradisi paling meriah:

Kirab agung amisa puja di Yogyakarta

Umat Buddha di Desa Gunung Kelir, Girimulyo, menyambut detik-detik Waisak lewat kirab agung amisa puja. Kirab yang dilakukan dengan budaya Jawa ini mengarak replika Sang Buddha sambil membawa bermacam sajen persembahan ke salah satu vihara terdekat. Nantinya, aneka sajen yang meliputi nasi tumpeng, air waisak, dan api akan disemayamkan di pelataran Vihara Giriloka. Pelaksanaan tradisi ini bertujuan untuk mengenang ajaran Guru Agung Buddha Gautama. Menariknya, rombongan yang mengikuti kirab akan melantunkan doa dengan mengenakan pakaian adat Jawa. Jadi, sangat terlihat rasa kompak antarwarga di daerah tersebut. Usai melakukan kirab, umat Buddha akan melaksanakan puja bakti (sembahyang) dan pembacaan paritta suci Waisak (buku suci) hingga menjelang Waisak. Rangkaian puncak Waisak sendiri akan ditutup dengan perayaan darma sakti pada Hari Waisak.

Trisuci Waisak di Magelang

Setiap tahunnya, Trisuci Waisak di Candi Borobudur selalu ramai didatangi umat Buddha dari pelosok tanah air. Bukan tanpa alasan, hal ini karena perayaan Hari Waisak Indonesia dipusatkan di sini selama satu minggu. Tak heran bila tradisi Trisuci Waisak di Candi Borobudur selalu berlangsung khidmat. Pada acara puncak Waisak, ribuan umat Buddha akan mengikuti kirab dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur sejauh 3 kilometer. Rombongan akan membawa berbagai perlengkapan puja bakti Waisak, seperti replika Sang Buddha, air berkah, api dharma, dan kitab suci Tripitaka.

Hal yang paling menarik adalah saat ribuan umat Buddha mengelilingi candi dengan langkah pelan sembari membaca doa seperti umat Islam mengelilingi Kakbah saat menjalankan ibadah haji. Di akhir acara, ribuan lampion akan diterbangkan di kompleks Candi Borobudur sebagai makna kebahagiaan serta harapan agar doa umat Buddha segera terwujud.

Festival Candi Muaro di Jambi

Perayaan Waisak di Jambi selalu diselenggarakan di kompleks Candi Muaro Jambi. Ratusan umat Buddha memadati area sekitar candi untuk melaksanakan berbagai ritual Waisak. Ritual akan dimulai dengan mengitari kompleks candi, sembahyang, sampai semadi yang dipimpin oleh biksu. Setelah ritual usai, rangkaian perayaan Waisak akan diakhiri dengan pelepasan lampion pada dini hari. Tradisi Waisak di Candi Muaro merupakan perayaan terbesar kedua setelah Candi Borobudur. Menariknya, perayaan Waisak di sini selalu digabungkan dengan Festival Candi Muaro Jambi, di mana berbagai pertunjukan kesenian, festival band, hingga bazar kuliner bisa dinikmati para pengunjung.

Pawai Waisak di Pekanbaru

Ribuan warga Pekanbaru yang menganut Buddha memadati sejumlah jalan protokol untuk memeriahkan pawai Waisak. Pawai yang dilakukan sore hari ini biasanya diikuti peserta dari berbagai lembaga keagamaan Buddha, lembaga pendidikan, ormas Tionghoa, hingga sekolah. Aksi pawai juga turut dimeriahkan dengan kebudayaan Tionghoa, seperti barongsai, atraksi naga, serta mobil yang dihiasi patung Buddha dan lampu warna-warni. Pelaksanaan pawai Waisak merupakan salah satu cara untuk menghormati Sang Buddha. Pada pawai tersebut, berbagai simbol suci agama Buddha dan sarana puja turut dibawa dalam iring-iringan. Tak lupa, dikumandangkan doa dan pujian dengan harapan bangsa dan negara ini selalu diberkati oleh Tuhan Yang Maha Esa, para Buddha, dan dewa.

Nah itu tadi beberapa tradisi perayaan Hari Raya Waisak di Indonesia.

jangan lupa share informasi ini serta follow media sosial mitra pelajar di Instagram @mitrapelajar , subscribe chanel youtube Mitra Pelajar Indonesia,  Twitter Mitra Pelajar , serta Tiktok Mitra Pelajar ya. Agar kami bisa lebih semangat dalam memberi informasi ke sahabat pelajar semua

Menu
Open chat
Hello, Selamat Datang di Mitra Pelajar Indonesia.

Saya mau tahu mengenai Mitra Pelajar?

Silahkan klik tombol di bawah ini