- Murid Serius
Murid ini emang udah diprogram khusus untuk menghadapi ulangan. Sehari sebelum ulangan, dia belajar mati matian. Sebelum ulangan, dia selalu bawa buku dan nggak mau diajak ngobrol. Di saat ulangan, dia ngerjain sendiri, nggak noleh kanan kiri. Nggak bergeming walau temen terdekat ngotot minta jawaban.
- Murid Pasrah
Sebelum ujian, dia baca buku dengan muka pasrah dan putus asa. Pas ditanya udah belajar apa belum, jawabannya nggak jelas. Pas soal dibagiin, dia cuma bisa bolak balik kertas soal sambil menghela nafas. Lalu keajaiban terjadi. Nggak lama setelah ujian dimulai, dia berdiri dan ngumpulin lembar jawaban. Seisi kelas panik bukan kepalang. Pas kamu selese dan ngumpulin soal, kamu coba ngeliat lembar jawabannya tadi. Ternyata yang diisi cuma nama, kelas dan nomor ujiannya.
- Murid Jenius
Sehari sebelum ujian, kamu main kerumah dia. Niatnya sih mau belajar bareng, tapi malah keasyikan main PlayStation dan akhirnya lupa waktu. Akhirnya hari itu cuma dipake buat main main. Sesaat sebelum ujian, kalian kebingungan karena belum sempet belajar. Saat bel masuk berbunyi, kalian panik bukan kepalang. Waktu ngerjain soal, kamu frustasi, garuk garuk kepala dan merasa kalau soalnya susah setengah mati. Waktu selesai, kamu tanya sama dia dan dia bilang soalnya juga susah banget. Tapi, waktu nilai ulangan dibagiin, dia dapet nilai 100, sedangkan kamu 40.
- Murid Panikan
Sebelum ujian dimulai, dia baca baca materi. Tapi cuma sebentar. Kalo ada temennya yang ngobrol, dia jadi ikut nimbrung. Pas bel masuk berbunyi, baru dia panik. Waktu ngerjain soal, dia panik bukan kepalang. Mau tanya temen terdekat, tapi takut sama pengawas. Giliran dapet kesempatan tanya, ngomongnya cepet banget sampai yang ditanya bingung. Pas temen temennya selesai ngerjain, dia belum selesai sendiri. Akhirnya terpaksa dikumpulin.
Abis itu, dia cerita ke teman-temannya tentang soal yang baru dikerjain tadi. Saking seriusnya, dia ceritanya lama banget. Pas bel masuk berbunyi, baru dia panik. Waktu ngerjain soal, dia panik bukan kepalang. Begitu seterusnya.
- Murid Kanan Kiri Depan Belakang
Murid ini mempertaruhkan nilai ulangannya pada teman temannya. Dia pandai memanfaatkan momen saat pengawas lalai. Bertanya tanya ke segala arah dan bikin temen temenya repot. Tapi giliran kamu tanya sama dia, dia selalu bilang “nomor itu gue belum” .
- Murid Contekan
Murid ini menggunakan metode ekstemporan dalam menghadapi ulangan. Sebuah catatan kecil selalu ia bawa untuk berjaga jaga. Dikala kesempatan datang, catatan itu dibuka dan disalin dengan cepat dan tepat. Sukses atau tidaknya murid ini tergantung contekan yang dia buat. Kalau contekannya pas sama soal, dia sukses. Kalau ternyata beda jauh, tahu sendiri kan.
- Murid Sok-Sokan
Murid ini seakan meremehkan ulangan. Sebelum ulangan dia sante sante aja karena dia berpikir udah siap segalanya, baik otak maupun contekan. Tapi waktu ulangan, dia kebingungan karena soalnya ternyata beda dengan yang diprediksi. Dia juga nggak berani buka contekan yang dibuat. Akhirnya dia terpaksa bergantung sama jawaban temen temennya.
Sumber : https://www.brilio.net